Perang Troya (Trojan War), kalau membicarakan Ilias karya sang maestro Homer/Homerus orang akan langsung menyebut nama nama besar seperti Achilles, Hector, Ajax, Diomedes, Odyseus, bahkan mungkin Agamemnon. Tapi orang kebanyakan lupa pada Protesilaus, sang martir yang membuka jalan.
Troya adalah sebuah negara kota di sebuah pulau yang kaya dan subur. Ditambah lagi, seluruh negara dikelilingi oleh tembok megah yang konon dibangun oleh Apollo dan Poseidon sehingga tidak bisa ditembus, hanya sebagian tembok tersebut yang dibangun oleh Aekus, putra Zeus, yang tidak lain adalah kakek dari Achilles. Kesuburan dan tembok megah tersebut membuat mereka sanggup bertahan dari hampir semua serangan tanpa khawatir kelaparan, terbukti mereka sukses bertahan dikepung pasukan aliansi yang dipimpin Agamemnon tanpa perlu takut kelaparan selama sepuluh tahun.
Kehebatan Troya tidak hanya berhenti di situ, ada banyak sekali ramalan alias prophecy yang harus dipenuhi agar dia dapat ditaklukkan. Salah satunya adalah ramalan oracle Apollo yang mengatakan “Orang pertama yang menginjakkan kakinya di tanah Troya akan menjadi yang pertama gugur”. Di sanalah Protesilaus mengambil perannya, meskipun itu dilakukannya tanpa sadar.
Ketika armada yang dipimpin Agamemnon akhirnya berangkat dari Aulis setelah upacara pengorbanan Ifigenia, putri Agamemnon, dilaksanakan, seluruh pasukan Akaia/Achaeans sangat bersemangat. Namun semua semangat itu luntur menjadi keragu raguan ketika mereka sampai di pantai Troya. Tidak ada yang berani mengawali turun, mereka semua hanya terdiam dan memandang satu sama lain. Ah, kematian, bukankah itu sudah membayangi sejak mereka berangkat? Pun begitu mereka ragu ragu menjemput kematian yang pasti dan terlalu cepat.
Keheningan itu akhirnya pecah oleh suara perisai Odyseus, putra Laertes dari Ithaca, yang dilemparkan ke pantai diikuti dengan pemiliknya yang berdiri gagah di atasnya. Protesilaus, melihat hal itu, langsung menyusul dengan tekad baja, dia akan melindungi raja Ithaca itu dari kematian yang telah diramalkan, segera dia melompat ke pantai, diikuti oleh yang lain dan maju ke arah pasukan Troya yang dipimpin Hector.
Dengan gagah berani dia menebas belasan pasukan Troya, memastikan Odyseus tetap hidup, dengan keyakinan selama Odyseus tetap hidup, tidak akan ada kematian di pihak mereka, karena Odyseus adalah orang yang akan gugur pertama. Adalah Tombak Hector yang menghentikan langkahnya, menembus dadanya, dan jadilah dia orang yang pertama gugur karena “menginjakkan kaki pertama di tanah Troya”. Dia telah menjadi martir, membuka jalan bagi peperangan yang akan berlangsung 10 tahun lamanya, sementara Odyseus, yang telah menemukan celah dari ramalan oracle Apollo tetap selamat sampai perang berakhir.