Football isn’t everything, it’s the only thing that matters. Itu dulu adalah motto yang saya anut saat sedang ranum-ranumnya usia. Soal lain boleh saja dihina atau dikalahkan, tapi kalau soal sepakbola beda cerita (walau toh akhirnya tetap kalah :p ). Kini, setelah sekian lama, tiba-tiba ada pesan berantai yang kembali mengusik hasrat yang lama terpendam. Ya, Sejumlah alumni Smala (saya tidak tahu ini acara resmi ikatan alumni atau bukan) mengadakan turnamen sepakbola (futsal tepatnya) antar angkatan. Tidak perlu berpikir lama, “saya pasti ikut”, niat yang jelas ada dalam kepala. Namun kenyataan memang tidak semudah keinginan.
Futsal adalah olahraga tim, dalam lapangan diperlukan 5 orang pemain. Sepintas mudah sekali mengumpulkan 10 orang dari seratusan lebih laki-laki satu angkatan. Ternyata? Sampai hari H hanya ada 3 orang termasuk saya yang benar-benar sampai ke lapangan, itupun yang satu orang dalam keadaan cedera (salute). Keputusan pahit, adik kelas yang dahulu selalu jadi rival kini menawarkan untuk bergabung, daripada tidak main sama sekali, lebih baik gabung dengan resiko cuma main sebentar :D. Soal hasilnya, haha tidak perlu disebutkan lah :p .
Turnamen ini diikuti 10 tim, salah satunya adalah siswa SMA yang masih aktif. Namun di luar dugaan, angkatan 2000 sebagai angkatan tertua lah yang menjadi epitome sebuah kekompakan, saya acungkan 5 jempol untuk mereka. Mereka hadir dengan lineup, bahkan suporter terbanyak, lebih banyak dari para peserta lain yang jauh lebih muda bahkan sudah pantas jadi anak mereka (kalau kawin terlalu cepat :p).
Di lapangan (dan di kursi penonton) semua hasrat yang terpendam tertumpahkan. Kerinduan pada teman-teman lama, kerinduan akan hadirnya pihak yang mau mengambil peran untuk menginisiasi sebuah “reuni”, maupun dendam-dendam lama yang belum terbalaskan. Banyak dari teman-teman yang mengaku baru dihubungi untuk hadir tidak sampai H-7, tapi toh itu tidak menghalangi kehadiran mereka untuk bermain dan berkumpul. Kita kembali merasakan sakitnya kaki, bantingan beli minum dan makan, ngobrol ngalor ngidul selain sepakbola, dan begitu banyak hal hal lain yang membawa kita ke masa lalu (dan kini) yang begitu menyenangkan.
Seperti kata orang bijak, seringkali kita lebih meributkan bungkus daripada isi. Pada hakekatnya kita hanya ingin berkumpul dan bersenang senang dengan teman-teman lama. Bungkus untuk berkumpul sebenarnya bisa sesederhana bermain sepakbola, namun ada sebagian dari kita yang justru menghabiskan lebih banyak kerumitan untuk mengemas bungkus yang gilang gemilang. Sah-sah saja, selama benar-benar terlaksana. Akan tetapi jika energi yang ada justru dipakai untuk meributkan siapa yang akan memproduksi bungkus, bukan bagaimana agar isinya bagus, tentu hasilnya sudah bisa ditebak :p
Hal inilah yang saya rasakan. Berkumpul untuk sekedar bermain bola dalam benak saya adalah hal yang sederhana. Asal waktunya cocok seharusnya tidak ada masalah. Ternyata tidak sesederhana itu le, manusia memang makhluk yang sederhana sekaligus kompleks. Harus diakui bahwa memang dalam satu angkatan itu jelas pola pikirnya banyak yang berbeda. Perbedaan yang terkadang sengaja diperuncing inilah yang ternyata menghalangi sebagian dari teman-teman untuk hadir. Mungkin kita memang harus lebih sering ngopi bareng, bukan biar sepaham, tapi biar tidak salah paham ๐
Akhir kata, semoga di kesempatan berikutnya bisa lebih baik, acara maupun pesertanya ๐
N.B hasil kejuaraannya adalah sbb:
1. Juara : Angkatan 2014-2015
2. Peringkat 2: Angkatan 2001-2002
3. Peringkat 3: Angkatan 2000