Kalau Dolly Jadi Ditutup

Ah, gang Dolly, sebagian besar orang yang pernah ke Surabaya tentu pernah mendengar nama tersohor ini meskipun belum pernah mampir, apalagi yang pernah mampir. Kawasan “lampu merah” yang konon terbesar se asia tenggara ini, meskipun data yang mendukung klaim itu juga perlu diteliti lagi, kabarnya akan segera ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya. Sebenarnya ditutup bukan istilah yang tepat, yang benar adalah dihentikan operasinya (karena Pemerintah tidak pernah membuka πŸ˜› ), tapi demi nyamannya telinga kita gunakan istilah ditutup saja. Meskipun sulit dan diperlukan sebuah brobdingnagian effort untuk bisa menutup Dolly, Pemerintah Kota Surabaya menurut berita akan tetap melakukannya. Menurut berita juga, dana miliaran rupiah juga telah disiapkan untuk membebaskan lahan-lahan yang kini ditempati oleh wisma dan seisinya. Nah sebagai salah satu warga Surabaya, saya cuma ingin iseng berandai-andai kira-kira nanti Dolly akan jadi apa ya?

1. Lapangan Olahraga
Sentra olahraga yang terdiri dari berbagai jenis lapangan mulai lapangan Bridge sampai lapangan sepakbola tampaknya cukup diperlukan, bahkan kalau perlu penjual penjual alat olahraga mulai kelas protozoa sampai kelas paus bisa diajak. Selain bisa menambah alternatif sarana hiburan di tengah makin menipisnya stok lapangan olahraga, juga bisa dikomersialkan untuk menambah pemasukan πŸ˜€

2. Fasilitas Umum/Sosial
Fasilitas umum seperti taman, Puskesmas, perpustakaaan, panti asuhan, bahkan pujasera atau sentra PKL juga bisa dipertimbangkan. Akan lebih baik lagi apabila bisa menyerap tenaga kerja ataupun pedagang daerah sekitar.

3. Gedung Serbaguna
Gedung serbaguna, bisa digunakan untuk perkawinan, pertemuan, bahkan seminar MLM. Enaknya kalau menikah di sini, lembar undangan bisa dihemat satu lembar untuk peta lokasi. Cukup dengan mencantumkan lokasi “eks wisma bar****” sudah cukup banyak orang yang tahu πŸ˜€ , kalau tidak tahu banyak yang akan bisa menunjukkan jalan.

4. Gado-gado
Mungkin bisa campuran salah satu atau dua atau tiga di atas. Tapi itu semua tentunya perlu diperhatikan kecukupan luas lahan maupun dana APBD Kota Surabaya sendiri πŸ˜€

Ya itu sih sebagian saran saja, yang jelas apapun nantinya jadinya Dolly setelah ditutup, harapan hanyalah agar warga sekitar tetap bisa mendapatkan manfaat dan prioritas. Dan tidak lupa pula proses pencegahan dampak penutupan jangan sampai dilupakan, misalnya mencegah supaya para PSK dan Mucikari tidak menjadi pekerja lepas di jalan-jalan dan cafe-cafe πŸ˜€ .

This entry was posted in Celoteh and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s