Superman: we would never fight the government
The Question: Not even if Luthor *was* the government?
Sepotong dialog antara Superman, pahlawan kita semua yang konon adalah propaganda amerika, dengan The Question, salah satu anggota Justice League yang dipimpin Superman bersama enam rekannya yang lain. Kartun serial ini salah satu favorit sewaktu kuliah dulu. Dan dari banyak arc dalam serial justice league, arc tentang Cadmus ini benar benar lebih penuh drama daripada action.
Ini kan cuma kartun, ya silahkan. Tapi saya adalah salah satu orang yang mempercayai konstipasi (baca konspirasi) bahwa yang namanya serial fiksi itu tidaklah seratus persen berkhayal alias tidak mungkin terjadi, terutama pada bagian pengkarakteran. Kalau untuk bagian teknologi dan kekuatan super, yah kita tunggu dan lihat saja, toh terbukti selama ini ada orang orang yang memang punya “kelebihan” dibanding manusia normal. Kembali ke serial ini, seperti saya bilang, arc Cadmus ini lebih banyak unsur dramanya. Selain itu juga banyak intrik intrik politik yang bermain di di dalamnya.
Sekilas cerita, Justice league yang terdiri dari para superhero sudah menjalin kerjasama dan koordinasi dengan pemerintah (jarang disebut, tapi kalau tidak salah Amerika) dengan perantara agen bernama King Faraday. Tensi memanas ketika Lex Luthor, musuh abadi Superman, memulai langkah tobat dan debutnya di bidang politik untuk menjadi Presiden. Dia mendanai Proyek Cadmus, proyek yang mencari cara untuk mengalahkan Justice League seandainya mereka tiba tiba berubah menjadi Jahat.
Superman, yang tersinggung dengan adanya proyek ini, ditambah keberadaan Lex Luthor di dalamnya dan penyiksaan terhadap The Question, marah dan berencana mengajak seluruh justice league menyerbu markas Cadmus. Upaya tersebut berhasil digagalkan oleh Green Arrow, salah satu anggota Justice League yang tidak berkekuatan super. Upaya itu didukung Batman, yang berpendapat bahwa manusia pantas takut kepada sekumpulan orang dengan kekuatan super, yang tidak bisa dibendung, dan meskipun sekarang mereka di pihak yang benar, tidak ada yang tahu sampai kapan (seperti kata Batman, Quis custodiet ipsos custodes alias “who will watch the watchmen?”). Tapi sebagaimana kartun, sepanjang apapun episodenya, ya tetap happy ending.
Sebuah potret, bahkan dalam dunia fiksi sekalipun, keberadaan suatu kekuatan besar jauh diatas yang lain, meskipun dimiliki orang baik (atau terlihat baik) itu adalah suatu potensi bahaya besar, karena kita tidak tahu kapan mereka akan berubah atau membuka wajah aslinya. Kita memang bisa tenang, yakin bahwa penjahat, koruptor, atau monster sudah akan ada yang menangani. Tapi sekalinya kekuatan itu berbalik (seperti saat superman menyerang bumi dalam kendali Darkseid), kehancuran yang ditimbulkannya bisa benar benar besar. Negara ini sudah mengalami jatuh bangun beberapa kekuatan superbodi yang saling menggusur di setiap generasi dengan nama yang berbeda. Silih berganti sampai saat ini.
Di sisi lain, posisi ala perang three kingdom yang saling menyandera, memang menimbulkan ketidakjelasan, dan rakyat kecil yang paling merasakan akibatnya, meskipun para elit posisinya relatif stabil karena yang satu tidak akan sembarangan mengerahkan kekuatan untuk menyerang yang lain dengan resiko diserang dari belakang oleh pihak ketiga.
Jadi? Ya tidak tahu, silahkan pilih dan simpulkan sendiri mana yang lebih cocok 😀
Hey, I’m the only guy in the room who doesn’t have superpowers, and let me tell you, you guys scare me. What if you do decide to go marching down there, taking care of whoever you think is guilty? Who could stop you? Me? -Green Arrow-