Belanja Murah Tanpa Menawar

image

Belanjaan

Berawal dari keluarnya revisi peraturan rumah tangga tentang tugas pokok dan fungsi, belanja di pasar kini menjadi bagian tupoksi saya :D. Yang langsung menghantui pikiran saya saat belanja di pasar adalah “saya gak bisa nawar harga”. Sempat terlintas untuk mengambil kursus tawar menawar sebanyak 6 SKS ke yang sudah ahli, namun kemudian bermunculan gerakan “kepedulian” (saya beri tanda petik karena sejauh ini belum ada yang menyusunnya menjadi benar-benar sebuah gerakan terstruktur) terhadap para pedagang tradisional ini. Salah satu contohnya adalah tulisan ini, saya ambil tulisan itu menjadi contoh semata-mata karena peringkat di mesin pencari saja, ada banyaaaak sekali tulisan yang senada dengan itu. Nah, gimana ya caranya supaya bisa tetep dapat harga yang murah tanpa menawar, ternyata bisa saja, tapi perlu agak sedikit berusaha di awal-awal.

Pertama-tama, ada yang perlu saya luruskan sebelum salah paham. Bagi saya, Memasang harga adalah hak penjual, pun Menawar adalah hak pembeli. Jadi saya sama sekali tidak mengatakan bahwa anda tidak boleh menawar, itu semua tergantung ketebalan kantong dan hati nurani saja. Ini cuma tips buat orang-orang semacam saya yang kurang punya nyali atau malas tawar menawar harga :D.

Kedua-dua, mari kita luruskan persepsi dulu mengenai kultur peng-harga-an di pasar. Pasar adalah sebuah tempat dimana ada banyak penjual berkumpul dan tersebar untuk menjajakan barang yang relatif sama. Jadi secara alami, kalau kita buat sebaran statistiknya, rentang harga untuk setiap komoditi tentunya tidak akan jauh berbeda dari satu pedagang dengan pedagang lain. Kalau di pertokoan elektronik dengan barang berharga jutaan anda bisa temukan selisih ratusan ribu, di pasar dengan harga puluhan ribu selisih yang anda temukan ya kira-kira kisaran 1-3 ribu. Kalau ada pedagang yang pasang harga terlalu rendah, dia akan dimusuhi oleh pedagang lain, sebaliknya kalau harganya terlalu tinggi, dagangannya tidak akan laku. Namun, terkadang ada pedagang yang “membuka” harga dengan terlalu tinggi karena coba-coba mencari peruntungan. Tantangan bagi seorang pembeli adalah menemukan besaran nilai yang mendekati harga tengah dari para pedagang di sana untuk setiap komoditi.

Cara yang saya gunakan sederhana, ketika pertama kali datang ke pasar, saya nebeng ke orang yang suka menawar. Salah satu keuntungan belanja di pasar adalah transaksi dilakukan secara terbuka, termasuk proses tawar menawarnya bisa dengan mudah kita dengar. Kita cukup menghafalkan saja berapa rata-rata nilai terendah yang bisa ditawar oleh seorang pembeli, kemudian kita ikut numpang membeli dengan harga tersebut, dan pastikan kita sempat bertatap mata dengan penjualnya.

Di kesempatan ke-dua dan seterusnya, saya sudah tidak perlu nebeng lagi, ibarat main RPG, makin sering kita bertarung, level kita akan makin meningkat. Saya cukup datang kembali ke tempat yang menjual barang yang saya cari, membeli tanpa menawar dan pergi. Penjual akan mengingat wajah anda, jangan khawatir, ingatan seorang penjual itu tajam, dia akan mengingat wajah pelanggan semudah anda mengingat nomor KTP/NRP/NIP pujaan hati anda. Jadi dia tidak akan berbuat bodoh dengan memberikan harga yang berbeda terlalu tinggi, kalaupun ada kenaikan harga, dia akan memberitahu anda. Kalaupun penjual itu agak culas dan coba-coba menelikung anda, di sanalah hafalan harga anda berperan.

Cara ini terbukti efektif, sekarang saya bisa berbelanja di pasar dengan waktu jauh lebih cepat daripada istri saya (dengan asumsi barang yang mau dibeli tersedia), dengan jatah uang belanja yang sama, dan dengan sisa uang yang sama atau hanya selisih sedikit. Bahkan kini saya bisa menikmati menjelajah pasar untuk melihat-lihat hal lain selain dagangan :p, dan yang paling penting, urat syaraf saya tidak perlu olahraga untuk tawar menawar :D. Yang dibutuhkan hanya sedikit hafalan. Kalau kesulitan menghafal, bisa juga pakai catatan untuk mencatat harga rata-rata setiap komoditi yang biasa kita beli.

Selamat mencoba 😀

This entry was posted in Celoteh and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s