Kepercayaan kuno mengatakan bahwa gerhana matahari terjadi karena ada naga yang menelan matahari. Kurang lebih ilustrasinya mungkin sama dengan foto di atas, anda bisa lihat moncong sang naga sudah “menelan” sang matahari. Pendapat seperti itu memang tidak salah, sama seperti tidak salahnya orang menebak-nebak bayangan apakah yang ada di bulan purnama. Ini semua sebenarnya cuma masalah sudut pandang.
Dalam kasus foto di atas, kalau sekedar melihat saja, rasanya juga tidak akan terpikir tentang adanya sosok naga menelan matahari itu. Namun bila kita sudah diberitahu orang lain bahwa foto itu menggambarkan sosok naga yang menelan matahari, maka kita akan berusaha mencari-cari mana kira-kira yang mirip dengan sosok seekor naga. Ini menunjukkan bahwa pendapat orang lain terkadang bisa mengubah sudut pandang kita, dan membuat kita merasa melihat hal yang sebelumnya memang tidak pernah ada, atau sebaliknya menjadi dapat melihat hal yang sebelumnya lupa kita perhatikan.
Bila kita hanya terkunci hanya pada satu sudut pandang, mungkin kita tidak akan pernah bisa memahami mengapa bisa ada yang beranggapan kalau awan tersebut mirip naga. Atau sebaliknya kita bisa jadi sangat yakin kalau yang kita lihat adalah sosok awan berbentuk naga dan heran kalau ada orang lain yang tidak bisa melihat naga teraebut. Inilah mengapa penting untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang supaya mendapatkan gambaran yang utuh.
Dan tentu saja, masalah sudut pandang dalam dunia nyata tidak akan sesederhana melihat foto yang bisa kita putar-putar dan bolak-balik sesuka hati 😀